“Rela pecah karena cinta”
(Adhe dan Gita adalah sahabat sejati, begitu pula Try dan kriso yang sudah bersahabat sejak masih anank-anak. Try adalah orang yang menyimpan simpati penuh kepada Adhe, sedangkan Kriso adalah orang yang yang menyimpan simpati penuh kepada Gita. Namun sayangnya Gita dan Adhe tidak menghiraukan perasaan mereka, Namun dilain sisih Adhe dan Gita menyimpan rasa simpati penuh kepada seorang pria
kaya, gagah, perkasa, nan cerdas. Dia tiada lain adalah Wahyu. Namun sebaliknya Wahyu malah tidak suka sama mereka. Pada suatu saat Try mendekati Adhe yang lagi asyik-asyikan berbincang dengan Gita, tujuannya untuk mengungkapkan rasa hatinya kepada Adhe, namun adhe menolaknya dengan mentah-mentah. Malahan dia menjelek-jelekkannya).
- Try : (menghampiri Adhe, dalam rasa tegang). “Hay, boleh duduk gak ?.”
- Gt&Ad : (menjawab dengan cuek). “duduk aja.”
- Try : “Makasih ya.”
- Try : (meminta dengan sopan). “Eh, kalau bisa kamu pindah dulu ya Gita, soalnya aku
mau ngomong sama Adhe.”
- Gita : “Emang gue mau pindah kok, lagian gue gak betah lihat tampang kamu.
(berlari).”
- Adhe : (menjauh dari Try). “Ada apa sih, jangan macam-macam ya kamu.”
- Try : (dalam suasana gugup). “Aku cuma mau bilang sesuatu sama kamu, tapi aku
takut nanti kamu marah.”
- Adhe : “Ah, jangan basa-basi deh, cepatan ngomong aku mau kekantin nih.”
- Try : (mengucapnya dengan cepat). “ Sebenarnya aku cinta sama kamu.”
- Adhe : (Terheran dan sombong). “Apa? Kamu suka aku, sorry ya, kita itu gak selevel
jadi gak usah ngarep deh jadi pacar aku.”
- Try : “Tapi, aku sangat serius, dan aku sangat cinta sama kamu dan aku butuh
dicintai dari kamu lagian cinta tak harus sempurna karena cinta harus saling menutupi kekurangan agar bisa jadi sempurna.”
- Adhe : “Ah, udah-deh jangan nyanyi didepan gue kaset rusak, cepat kamu pergi atau
gue teriakin ke satu sekolah kalau kamu udah nembak gue.”
- Try : “Aku gak mau pergi sebelum kamu terima aku, dan silahkan teriak kesatu
sekolah supaya semua tahu kalau aku cinta mati sama kamu.”
- Adhe : (berteriak). “Woi, dengar ya gue barusan udah ditembak sama si jelek ini.”
- Semua : “Dasar perempuan gak laku baru ditembak sama Try aja udah bangga gimana
kalau sama Wahyu bisa-bisa dia udah jatuh pingsan.”
- Adhe : (berlari menangis mendengar cercaan temannya). “Kurang ajar kamu Try,!”
(Disisih lain Kriso juga menyampaikan isi hatinya kepada Gita, namun Gita juga menolak dengan mentah-mentah).
- Kriso : (menghampiri Gita). “Lagi apa sih, boleh duduk gak.?”
- Gita : Jangan sok basa-basi deh, duduk aja kalau mau duduk.”
- Kriso : (menoleh kekiri-kekanan). “Mumpung sepih aku mau ngomong nih.”
- Gita : (menjawab dengan cuek). “Mau ngomong apa.?’
- Kriso : “Kamu tahu, gak sejak kamu masuk di SMP ini aku ituh udah menyimpan
simpati untuk kamu.”
- Gita : “Ya jelas dong, cowok gagah aja nimpan simati sama aku apalagi yang tampan
pas- pasan kayak kamu, terus mau apa? Loe mau tanda tangan gue?.”
- Kriso : “Boleh lebih dari itu gak,?”
- Gita : “Emangnya loe mau minta apa,?”
- Kriso : “Boleh gak aku minta hati kamu.?”
- Gita : (terkaget sambil marah). “Maksud kamu, jadi pacar gitu?.”
- Kriso : (cukup malu). “Ya, gitu deh.”
- Gita : (membentak). “Enak aja, emang kamu pikir kamu itu siapa. Lihat yah dari segi
harta aku masih kaya, dari segi otak aku masih cerdas, dari segi wajah aku gak kalah cantik, nah kamu apa, udah miskin, jelek, tolol, hidup lagi. (berlari meninggalkan Kriso).”
- Kriso : (melambaikan tangannya). “Tapi,,,.”
(Pada keesokan harinya Try dan Kriso saling curhat-curhatan seputar isi hatinya kepada gadis pujaan mereka sambil berjalan. Tiba-tiba ditengah perjalanan mereka melihat Adhe yang lagi mendekati Wahyu namun sayangnya Wahyu hanya asyik-asyikan smsan).
- Kriso : (sambil berjalan). “Aku mau curhat sama kamu Try gak apakan.”
- Try : Boleh aja, lagian aku juga mau curhat sama kamu.”
- Kriso : “Oh, iya, gini kemarin ya aku tuh udah nembak Gita tapi dia gak nerima aku
malahan dia bilangin aku cowok miskin, jelek, tolol, hidup lagi.”
- Try : “Kok sama ya, aku juga kemarin nembak Adhe, tapi ya kayak kamu gitu dia
nolak aku dan dia teriak ke anak-anak seputar itu dengan tujuan aku bisa malu, tapi sebaliknya deh dia tuh yang malu dibilangin se SMP cewek gak laku.”
- Kriso : (tertawa). “Tapi, kenapa juga ya cewek sekarang lihat dari luarnya aja,
pokoknya gue mesti bikin pelajaran sama si Gita itu.”
- Try : “Setuju tuh, aku juga mau buat pelajaran sama si Adhe biar dia malu dua kali.”
- Kriso : “Tapi gimana caranya, ya?”
- Try : “Eh, lihat tuh.” (menunjuk kedalam).
- Adhe : “Kita ke kantin yuk.”
- Wahyu : “Ah, aku malas, lagian aku masih kenyang.”
- Adhe : “Kalau gitu kita ke perpustakaan aja.”
- Wahyu : “kenapa sih ajak-ajak aku dari tadi kalau mau pergi pergi aja deh.”
- Try : “Ha, aku dapat ide nih.’’
- Kriso : “Apaan.?’’
- Try : “Sini deh gue bisikin.”
- Kriso : “Tapi kamu ya yang tanya nanti aku yang tanya sama Adhe.
(Try dan Wahyu lari berpisah Try menuju Gita guna mengadu domba Gita dan Adhe, sedangkan Kriso menuju Adhe.”
- Kriso : “Eh ada hal penting yang aku mau ngomongin kekamu.”
- Adhe : “Apaan sih ?”
- Kriso : “Masa sih kamu dikalah sama si Gita, dia itu akrab banget sama Wahyu sedang
kamu dicuekin gitu.”
- Adhe : “Ah, masa sih. Hmm pantasan aja tuh dia gak mau tanyain pacarnya ke aku
brengsek tuh si Gita”.
- Try : “Skefo ya, kalau Adhe itu udah mulai dekatin Wahyu, padahal wahyu itukan
gebetan kamu.”
- Gita : “Yang benar aja, pantasan aja setiap istirahat gue gak pernah lihat ternyata dia
pergi sama si Wahyu.” (lari menghampiri Adhe).
(Gita pun menghampiri Adhe dan dan diantara mereka tidak ada yang mau mengaku kalau dia salah).
- Gita : “He, brengsek loe ya.”
- Adhe : “Loe tuh yang brengsek, ternyata selama ini kamu itu ngedekatin Wahyu ya, eh
asal loe tahu ya wahyu itu gak suka sama cewek kayak kamu dia itu sukanya sama cewek sexy kayak aku nih.”
- Gita : “Enak aja, asal kamu tahu ya Wahyu itu suka sama aku lagian aku dan Wahyu
udah temanan sejak SD.”
- Adhe : “Gak usah banyak bacot ya. Yang jelasnya aku pasti yang dipilih Wahyu. Dan
perlu kamu tahu bahwa mulai sekarang ikatan sahabat antara kita udah gak ada.”
- Gita : “Eh, siapa juga yang mau sahabat sama loe, Cewek murahan. Pokoknya Wahyu
tetap milikku.”
- Adhe : “Dia milikku.”
- Gita : “Enak aja, dia milikku.”
- Adhe : “Enak aja, dia milikku.”
- Gita : “jangan banyak bacot ya, dia milikku.”
- Adhe : “Dia milikku.”
- Gita : “Enak aja, dia milikku.”
- Adhe : “Dia milikku.”
- Gita : “Kalau gitu, kita tanya aja siapa yang dia pilih.”
- Adhe : “Siapa takut. Dan pasti dia juga pilih aku.”
(mereka berdua menuju ke Wahyu).
- Ad&Gt : “Hai Wahyu, sekarang kamu jujur kamu pilih mana diantara kita,?”
- Wahyu : “Maksud kamu, pilih apaan, emangnya aku juri apa?.”
- Ad&Gt : “Maksud kami jadi pacar.”
- Wahyu : (terheran). “Jadi pacar, sorry ya jangan GR deh diantara kalian itu gak ada yang
masuk tipe cewek idaman aku, asal kalian tahu ya, aku tuh udah punya pacar nih photonya.” (memperlihatkan Photo di Hpnya.)
- Wahyu: “Lagian cewek aku lebih cantik dari kalian, lebih gaul, lebih putih dan juga sexy.”
- Ad&Gt : (Lari menagis). “Aku gak terima.”
(Pada malam hari Adhe dan Gita di masing-masing kamarnya memikirkan tentang kebodohan mereka telah memutuskan hubungan persahabatannya dan mereka juga merasa bodoh telah menolak Try dan Kriso).
- Gita : “Ya Allah, memang benar bodoh hamba mu ini lebih memilih bercinta daripada
Sahabat.”
- Adhe : “Ya Allah, maafkan atas kesalahan hamba telah memutuskan persahabatan ini
karena cinta.”
- Gita : “Tapi, aku malu untuk meminta maaf kepada Adhe.”
- Adhe : “Tapi masa harus aku yang meminta maaf sama dia apalagi bukan aku yang
mulai.”
- Gita : “Pokoknya aku harus berani meminta maaf sama Adhe karena aku juga yang
salah aku yang mulai duluan.”
- Adhe : “Pokoknya aku harus berani meminta maaf sama Gita karena aku yang sudah
memutuskan hubungan persahabatan.”
- Gita : “Aku juga sudah siap untuk menerima Kriso.”
- Adhe : “Aku udah siap untuk menerima Try.”
(Pada keesokan harinya mereka berjalan untuk saling meminta maaf namun mereka bertemu di jalan dan disinilah tempat perdamaian).
- Gita : (Tetunduk berjalan). Eh,,, Adhe.”
- Adhe : (Memeluk Gita). “Maafkan aku Gita, aku yang telah memutuskan hubungan
diantara kita.”
- Gita : “sama-sama, maafkan aku juga ya Adhe karena aku yang memulainya.”
- Adhe : “Ya, terima kasih ya Gita. Aku sudah tahu bahwa arti sahabat itu lebih baik dari
cinta monyet.”
(setelah itu mereka saling bergegas ke tempat Try dan Kriso).
- Gita : “Maafkan aku Kris karena aku telah menolakmu dan sekarang aku sudah bisa
membuka hati untukmu.”
- Kriso : “Tapi aku sudah pikir-pikir lebih baik kita bereman saja karena pacaran tak ada
gunanya untuk anak seumuran kita.”
- Adhe : “Maafkan aku Try atas kesalahan aku,dan sekarang aku siap membuka hati dan
baru aku sadari kalau cinta tak harus sempurna karena cinta harus saling menutupi kekurangan agar bisa jadi sempurna.”
- Try : “Aku, sudah memaafkan kamu, namun siap untuk menerima kamu aku butuh
sepuluh tahun lagi.”
- Adhe : “Aku siap sekarang atau sepuluh tahun lagi."
(Selesai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar